Darah tinggi atau hipertensi merupakan kasus medis dengan tekanan darah pada arteri mengalami pertambahan. Maka, tekanan darah tinggi ini sering disebut juga dengan hipertensi arteri. Pada saat pertambahan tekanan darah tersebut, jantung dengan sendirinya mengalami peningkatan daya kerja pada saat bekerja. Hal tersebut ditunjukan untuk tetap menjalankan pengedaran darah lewat pembuluh darah.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menghubungkan dengan
jenis-jenis hipertens. Hipertensi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu hipertensi primer dan hipertensi skunder. Dimana hipertensi primer lebih banyak daripada hipertensi skunder.
Hipertensi primer adalah tekanan darah tinggi yang tidak diketahui sebab pastinya. Sedangkan
hipertenasi skunder, merupakan situasi lain 9selain yang mempengaruhi hipertensi primer) yang dapat mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, bahkan sistem endokrin.
Hipertensi ini dapat terjadi pada tiga kelompok. Yang pertama, dapat terjadi pada kelompok orang-orang dewasa, yaitu pada orang-orang yang berumur 18 tahun keatas. Yaitu hipertensi ini sering mereka artikan sebagai alat pengukur tekanan darah sintolik / atau diastolik yang terjadi berulang-ulang melebihi batas normal yang dapat diterima.
Lalu yang kedua, hipertensi ini dapat terjadi pada anak-anak. Hal ini dapat digantungkan dengan usia, etnisitas dan jenis kelamin. Hal ini sering dikaitkan dengan seringnya kita membawa anak yang berumur 3 tahun melakukan kunjungan dan melakukan pemeriksaan. Pada usia anak-anak kita akan mengetahui sang anak mengalami hipertensi setelah kita sering membawa sang anak berulang untuk pemeriksaan.
Yang ketiga, hipertensi ini dapat terjadi pada bayi dan neonatus. Hipertensi ini sangat jarang terjadi pada neo natus, dan lebih sering terjadi pada bayi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi saat kita mempertimbangkan pada saat memutuskan apakah tekanan darah termasuk normal pada neonatus, seperti berat badan, usia gestasi dan usia pascakonsepsi
Gejala-gejala hipertensi jarang sekali kita sadari, kita sering menyadari gejala hipertensi bahkan setelah kita melakukan pemeriksaan ke dokter untuk masalah kesehatan yang mungkin itu tidak ada kaitannya dengan hipertensi. Tetapi sering orang-orang yang telah terkena hipertensi ini melaporkan bahwa mereka sering sakit kepala, bahkan pusing, tinitus atau dengung di dalam telinga, vertigo, gangguan penglihatan bahkan sering pingsan.
Penyebab hipertensi primer, misal interaksi gen yang komplek dan faktor lingkungan. Lalu juga dikarenakan penuaan, hal tersebut juga dapat mengakibatkan basarnya angka kemungkinan terkenanya hipertensi pada seseorang. Faktor hipertensi skunder dapat dicontohkan, misal karena penyakit ginjal, obesitas, kehamilan, nafas terhenti saat tidur, mengonsumsi akar manis yang berlebihan, obat herbal bahkan obat-obat terlarang. Mungkin juga kondisi endokrin, seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, sindrom Cushing, hiperaldoesteronisme, feokromositoma dan hiperparatioidisme.
Untuk menghindari hipertensi ini dapat dilakukan dengan cara merubah gaya hidup yang kurang baik menjadi gaya hidup yang sehat dan efektif, dan juga dapat dengan cara-cara lain, contohnya sebagai berikut :
- mengurangi asupan diet yang mengandung natrium berlebihan
- membatasi mengonsumsi alkohol
- mengonsumsi makanan kaya sayur-sayuran dan buah-buahan
- menjaga berat badan normal
- olahraga
Untuk orang-orang yang sudah terkena
hipertensi atau darah tinggi ini dapat melakukan cara pengobatan yang sesuai agar hipertensi tidak semakin besar pengaruhnya. Salah satunya dengan cara pengobbatan herbal.